Saya Bukanlah Orang Baik

Ketika diri ini mendapat banyak pujian dari orang lain,
Ketika diri ini sering dianggap sebagai orang yang baik,
Ketahuilah, bahwa sebenarnya Allah sedang menutupi aibku.
Bila nampaklah aibku, tak akan ada yang mengatakan diri ini baik.
Mungkin tak ada yang pernah mau mendekat.

Saya hanyalah seorang penakut.
Yang seringkali masih lebih memilih jalan yang salah tapi banyak temannya,
Daripada memilih jalan yang benar namun harus  berjuang sendirian.
Saya hanyalah seorang pengecut.
Ketika prinsip yang harusnya dipegang, tapi kalah karena kompromi.
Saya sebenarnya bisu.
Ketika harusnya mulut ini bisa lantang mengatakan ketidakbenaran, tapi hanya bisa bungkam tanpa suara.
Saya sebenarnya buta.
Karena masih seringkali abai ketika melihat orang yang butuh pertolongan.
Saya itu tuli.
Ketika nurani berbisik, tapi diri ini tak mendengar bisikan yang suci itu.
Saya juga  bukan penyembah Allah yang taat.
Ketika manusia-manusia sedang sibuk mempelajari ilmu-Nya, diri ini justru disibukkan dengan urusan dunia yang tak ada habisnya.
Ketika manusia-manusia menjaga lisan dan perbuatannya, diri ini masih seringkali menyakiti perasaan manusia lain.
Tapi bagaimanapun diri ini sangatlah ingin beribadah kepada-Nya dengan rasa ikhlas, karena rasa cinta, derajat cinta tertinggi yang bisa diberikan oleh seorang manusia biasa ini kepada-Nya.

Saya pun tak pernah meminta atau menaruh harap agar orang-orang menganggap saya baik. Tidak.
Tapi ada kalanya hati ini sedih, ketika ada yang menyangkutpautkan penampilan (hijab) dengan kelakuan yang tidak sesuai. Ketahuilah orang berpenampilan baik, bukan berarti karena ingin dianggap baik oleh orang lain. Tapi, itu memang dari keinginan pribadi masing-masing ingin berpenampilan baik. Syukur alhamdulillah, apabila orang-orang yang berpenampilan baik juga memiliki hati yang baik, juga perilaku yang baik. 

Saya pun tak akan mengaku-ngaku bahwa saya adalah orang baik hanya karena kebaikan sedikit yang telah saya lakukan. Saya tak punya nyali dan pasti malu sekali diri ini, bila harus menjelaskan kepada orang-orang bahwa saya adalah orang baik. Tak perlu. Karena saya lah yang tahu apakah diri ini memang sebaik yang orang kira, saya dan Allah lah yang tahu sebanyak apa amal kebaikan yang telah dilakukan.

Tapi kalaupun ada yang membenci dan menganggap diri ini lebih jahat / busuk daripada kenyataan yang sebenarnya, maka biarlah. Mereka, para pembenci tidak membutuhkan penjelasan bahwa diri ini orang baik (karena memang bukan orang baik). Karena sekali lagi, diri ini dan Allah lah yang lebih tahu, sebusuk apa diri ini.

Saya yang memang bukan orang baik ini, tentu tetaplah punya keinginan untuk senantiasa berusaha menjadi orang baik, yang semakin baik lagi di tiap harinya, menjadi makhluk ciptaan Allah yang baik. Semoga ! Aamiin.

Komentar

Postingan Populer