Rasa Sabar

Assalamu'alaikum :)
Oke, judul yang saya ambil untuk tulisan ini sederhana sekali ya. Tapi, sayangnya judul itu tidak sesederhana makna yang terkandung di dalamnya. Biasanya, saya menulis sesuatu karena ada hal yang melatarbelakangi. Biasanya saya menulis karena ada alasan. Lalu kenapa saya menulis tentang sabar?  Kali ini saya ingin lebih serius, karena akhir-akhir ini saya sedang banyak mikir. 

Sabar itu kalau kita mendapat musibah, tapi kita masih bisa berkhusnudzon kepada-Nya
Sabar itu kalau kita tetap tersenyum di dalam hati, walau banyak hal-hal kurang mengenakan dialamatkan kepada kita.
Sabar itu kalau kita tetap tekun berusaha, walau kita gagal berkali-kali.
Sabar itu ketika kita menikmati proses yang kita lalui, tidak hanya tertuju pada hasil.
Sabar itu ketika kita menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh, tidak hanya ingin mendapatkan nilai yang baik, tapi mengabaikan prosesnya.
Sabar itu kalau kita ingin menjadi orang yang sukses, tapi tidak dengan cara yang instan.
Sabar itu ketika kita bisa menahan marah kepada orang lain, tapi tidak juga ada dendam di dalam hati, dan bisa memaafkan orang tersebut.
Sabar itu ketika kita menginginkan sesuatu/seseorang dan ternyata kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi kita masih bisa berdamai dengan hati, merelakan, melepaskan, dan ikhlas.
Sabar itu ketika kita sedang berada di puncak kesuksesan, tapi kita tidak tergoda dengan tipuan dunia. Sabar itu ketika kita mau naik commuterline/transjakarta, kita mempersilahkan penumpang yang mau turun terlebih dahulu, tidak memaksa naik begitu saja.
Dan masih banyak sabar-sabar yang lainnya, kalian bisa teruskan sendiri.

Baiklah, sejujurnya saya tidak ingin perasaan saya berceceran dimana-mana, termasuk di blog ini. Terlepas dari ada yang baca atau tidak. Saya merasa yakin, orang yang memiliki kesabaran yang luar biasa adalah orang yang tidak pernah merasa sakit hati kepada orang lain. Mereka tidak pernah membenci orang lain. Hidupnya pasti begitu damai. Sabar yang saya maksud disini adalah sabar yang positif. Memang ada sabar yang negatif ? Ada, sabar yang negatif itu sabar yang tidak diikuti dengan sebuah usaha. Hidupnya hanyalah menerima dan terlalu berharap. Padahal kita ketika menginginkan sesuatu seharusnya berikhtiar dan berdoa tentunya. Jadi, tidak hanya berharap sesuatu yang sebenarnya mereka/dia bisa mengupayakannya. Misalnya ingin menjadi orang kaya, dia tidak bisa hanya bersabar berharap tiba-tiba ada orang yang memberinya rejeki nomplok. That's not elegant, man ! Contoh lagi, kita tidak bisa berharap ada jodoh yang sempurna (meski tidak ada orang yang sempurna di dunia ini), sempurna dalam artian dia kaya, dia tampan/cantik, dia dari keluarga terpandang, dan dia juga shalih/shalihah, tapi tidak diikuti dengan diri kita untuk senantiasa memperbaiki diri. Ingin punya istri shalihah, tapi situ masih suka godain perempuan. Ah elah. Ingin punya suami kaya, tapi situ nyari-nyari perhatian dengan cara murahan. Ah elah. 

Sekian dulu saja. Nanti saya comeback lagi, sebelum bulan Agustus jadi bulan yang benar-benar padat sama kerjaan :)

Komentar

Postingan Populer